Google Searching

Film "Pirates of Silicon Valley " Dalam Sebuah Makna Technopreneurship

Sebuah film yang bisa disebut film semi documenter ini menceritakan perjuangan dan persaingan awal kelahiran dua korporat komputer ternama didunia yaitu Apple dan Microsoft. Steve Jobs digambarkan sebagai seseorang yang artistic, pemberontak, memiliki idealism tinggi, perfeksionis dan sangat tidak senang jika rencana atau pendapatnya ditentang. Dilain pihak, ada Bill Gates, yang sejak SMU sudah tertarik dengan program komputer dan sering mengutak-atik system, salah satunya adalah dengan mencurangi system absensi sehingga bisa menempatkannya dikelas dengan siswi-siswi yang cantik. Bersama Paul Allen, mereka percaya bahwa masa depan ada di software. Bill Gates bahkan keluar dari kuliahnya di Harvard demi mendirikan perusahaan softwarenya sendiri yang sekarang dikenal dengan nama Microsoft.


Dalam film ini digambarkan bagaimana Apple dengan cerdiknya membajak teknologi graphic user interface dari Xerox (good artist copy, great artist steal). Bagaimana Gates yang nyaris bangkrut, dengan modal dengkul bisa mempengaruhi IBM dan mendapat proyek DOS, karena IBM berniat untuk masuk ke pasar PC untuk menghadang Apple, padahal IBM dianggap sebagai musuh. Serta membujuk Steve Jobs agar bisa mengembangkan software yang bisa ‘jalan’ di Macintosh dan mendapatkan prototype dari Mac, hanya dengan menggunakan sentimen IBM dan mengatakan “better work with you (Apple) than IBM.” Dan rule: good artist copy great artist steal berlaku, Microsoft membuat windows dan menjualnya di Jepang terlebih dulu, bukan di Amerika.
Yang menarik dari film ini adalah penonton bisa melihat bagaimana Jobs membangun kerajaannya sejak usia muda. Jobs memiliki dunia sendiri dan terus fokus terhadap apa yang ia lakukan. Jobs tidak takut dengan tantangan bahkan sampai dipecat sendiri dari Apple sekitar tahun 1985.
Pandangan saya mengenai Steve Jobs dan Bill Gates menjadi berubah. Saya menyadari bahwa mereka memang benar-benar berperang. Sejak awal mereka sudah dipertemukan untuk mengubah dunia dengan cara yang unik. Berikut ini ada hal menarik yang bisa saya ambil dari Pirates of Silicon Valley.

Jangan jadi “tukang”

Untuk menjadi sukses di bidang teknologi tidak perlu menjadi geek yang bekerja terus-terusan di depan layar komputer. Steve Jobs sukses di bidang IT karena inovasinya. Dia hanya memikirkan kira-kira barang apa yang diperlukan oleh masyarakat. Sisanya masalah teknis hardware dan programming ia serahkan ke anak buahnya. Hal paling penting bagi Steve Jobs adalah sebuah ide simpel yang mampu merubah cara hidup orang. Teknologi hanyalah salah satu cara untuk mengungkapkan ide tersebut.
Begitu juga dengan Bill Gates. Bill Gates sebenarnya tidak terlalu cerdas dalam hal programming. Senjata utama dia dalam hal itu adalah temannya, Paul Allen. Soft skillnya lah yang membuat sukses. Ia mampu berbicara dengan baik di depan klien dan mampu membujuk mereka agar mengikuti kemauannya.

Orang kedua selalu dilupakan

Orang kedua memang selalu dilupakan, meskipun memiliki andil besar. Orang hanya mengenal Neil Amstrong sebagai manusia pertama yang mendarat di bulan. Orang tidak kenal dan tidak peduli dengan manusia kedua yang mendarat di bulan (Edwin Aldrin).
Begitu juga halnya dengan Steven Wozniak dan Paul Allen. Faktanya, Wozniak adalah kunci kesuksesan Apple. Tanpa dia, Jobs tidak punya pendukung untuk maju. Paul juga seseorang yang menjadi kunci kesuksesan Microsoft. Tanpa Paul, Gates tidak akan menjadi orang nomor satu di kancah dunia teknologi. Paul lah yang menciptakan DOS sebagai sistem operasi pertama Microsoft. Paul lah yang bekerja keras membuat program yang diinginkan Gates.
Ketika Gates datang ke Apple, secara otomatis yang dia cari adalah Jobs, bukan Wozniak. Karena Jobs adalah image Apple. Begitu juga ketika Jobs menyambut kedatangan Microsoft. Dia hanya mengenal Gates sebagai pemilik Microsoft, dia tidak tahu soal peran Paul yang sebenarnya sangat berpengaruh di belakang Gates.
Masyarakat tidak tahu dan tidak peduli dengan keberadaan 2 orang penting ini. Masyarakat hanya akan tahu Wozniak apabila membaca tentang Jobs. Masyarakat hanya akan tahu Paul apabila membaca tentang Gates. Padahal Jobs dan Gates hanyalah cover buku. Isi buku yang merupakan pondasi 2 perusahaan IT terbesar di dunia ini sebenarnya adalah Wozniak dan Paul.
Visi misi Jobs dan Gates dalam berkecimpung di dunia IT amat sangat bertolak belakang. Jobs terjun di dunia IT untuk mengungkapkan ide dan pemikiran dia. Berbeda dengan Gates yang terjun di dunia IT murni untuk berbisnis dan mencari uang.
Hal ini bisa terlihat jelas dalam Pirates of Silicon Valley. Jobs mati-matian menciptakan sebuah personal computer beserta GUInya, yang merupakan idenya untuk membawa komputer ke dalam rumah. Sedangkan Gates, dapat dengan santainya membawa pulang Lisa, mencontek desainnya, dan kemudian menjualnya ke Jepang. Fenomena ini dapat dimaklumi melihat latar belakang Jobs dan Gates berbeda jauh. Jobs adalah orang yang sangat mendalami spiritualitas. Sementara itu Gates adalah orang yang tumbuh dalam lingkunga yang kental dengan bisnis.
Uniknya takdir telah membuat mereka berdua bertemu, dan sama-sama menjadi penguasa IT dunia. Mau tidak mau kita akan membandingkan kedua orang ini beserta perusahaan yang diasuhnya. Dunia pun terbagi menjadi 2, Mac User dan Windows User.

Untuk menjadi sukses dalam suatu bidang bukanlah menjadi ahli dalam segi teknis. Apabila kita hanya berfokus pada hal teknis, selamanya kita hanya akan menjadi “tukang”. Diperlukan kemampuan untuk menghasilkan ide serta soft skill yang bagus untuk mencapai kesuksesan. Kemampuan teknis hanyalah jalan untuk mencapai kesuksesan itu. Kuncinya adalah pada bagaimana kita melihat peluang dan segera mengambilnya, bagaimana kita mengatur orang, dan bagaimana kita membujuk orang agar sepaham dengan kita.


Lihat Filmnya silahkan klik disini..Film "Pirates of Silicon Valley..


Dari berbagai sumber
Posting Lainnya:
Nihi Sumba Resort
The Brando Resort, Tahiti.
Royal Mansour, Marrakesh, Maroko.
The Peninsula Manila, Filipina.
Hotel Bel-Air, Los Angeles, Amerika Serikat.
Four Seasons Resort Sayan, Bali, Indonesia.
5 Resor Paling Eksklusif di Dunia



Info Lainnya:


Info Bisnis:






Mobile ads:





Komentar

  1. Steve JObs inilah seorang entrepeneur sejati. Ia memiliki nilai yang di butuhkan oleh orang banyak.

    BalasHapus

Posting Komentar