Google Searching

Tanaman Jahe

Tanaman Jahe
Rimpang Jahe 

Jahe merupakan salah satu tanaman herbal yang populer dimasyarakat, banyak orang menyukai tanaman ini karena khasiat, rasa pedas dan hangat bagi tubuh.

Jahe memiliki nama latin: Zingiber officinale, yang dalam bahasa inggirs dikenal dengan nama Ginger. Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.

Tanaman Jahe merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Bentuk Rimpang tanaman jahe berbentuk seperti jemari yang menggembung dengan ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron yang ada dalam kandungan rimpang jahe.

Klasifikasi ilmiah tanaman Jahe:

Kingdom: Plantae
(tidak termasuk): Angiospermae
(tidak termasuk): Monokotil
(tidak termasuk): Commelinids
Ordo:     Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus:     Zingiber
Spesies: Z. officinale
Nama binomial: Zingiber officinale
Roscoe

Ciri Morfologis Tanaman Jahe
Tanaman Jahe memiliki Batang, yang merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm, dengan bentuk akar rimpang dengan warna daging kuning hingga kemerahan memiliki aroma khas menyengat. Tangkai daun tanaman jahe berbulu halus, dengan bentuk Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Jahe memiliki Bunga, dengan Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga Jahe berwarna hijau kekuningan, Bibir bunga dan kepala putik berwarna ungu dengan Tangkai putik berjumlah dua. Bunga tanaman Jahe ini tumbuh dari dalam tanah dengan bentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm.

Varietas tanaman Jahe, terdapat tiga jenis jahe yang populer dipasaran, yaitu:

Jahe Gajah / Jahe Badak
Merupakan salah satu jenis jahe yang paling disukai di pasaran internasionalkarena Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang jahe ini berwarna kuning hingga putih.

Jahe Kuning
Jehe kuning jenis ini Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Jahe kuning ini memiliki Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning,Rasa dan aromanya cukup tajam.

Jahe Merah
Jahe jenis ini kaya akan kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu.  Ukuran Jahe merah memiliki rimpangnya paling kecil diantara jenis jahe, dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.

Pengolahan dan pemasaran Jahe
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Rimpang jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua menghasilkan Rimpang jahe yang berkualitas. Rimpang Jahe segar dapat langsung dipasarkan atau dalam bentuk olahan jahe. Beberapa hasil pengolahan jahe di pasaran, yaitu: Jahe kering, Awetan jahe, Jahe bubuk, Minyak jahe, Oleoresin jahe.

Jahe kering
Merupakan hasil pengolahan jahe secara tradisional dengan bentuk potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis (digebing).

Awetan jahe
Merupakan hasil pengolahan jahe secara tradisional seperti: tingting jahe (permen jahe), acar, asinan, sirup, dan jahe instan.

Bubuk jahe
Merupakan hasil pengolahan dengan teknologi industri, jahe dikeringkan selanjutnya digiling dengan kehalusan butiran bubuk yang ditentukan.Bubuk jahe seperti mini banyak diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu.

Oleoresin jahe
Merupakan produk hasil pengolahan dari tepung jahe, berWarna cokelat dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.

Produk olahan yang dihasilkan jahe.
Rimpang Jahe oleh kebanyakan orang biasanya digunakan untuk meredakan masuk angin, disamping untuk bumbu rempah, bahan dasar aneka Jamu dan Minuman.

Masyarakat eropa sangat menyukai ginger ale, Sementara Jepang dan Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Produk yang dihasilkan dari jahe ini ada juga yang dibuat Sirup jahe, produk sirup ini disenangi masyarakat Tiongkok, Eropa dan Jepang. Sedangkan di Indonesia,nama minuman tradisional seperti: sekoteng, bandrek, dan wedang jahe merupakan minuman yang digemari dan popularbagi masyarakat yang tingal didaerah pegunungan karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari. 

Posting Kesehatan Lainnya:


Info:

Komentar