Google Searching

Rumah Adat Provinsi Papua ( Rumah Adat Honai )


Rumah Adat Honai
Rumah Adat Honai

Rumah Honai adalah rumah adat tradisional dari daerah provinsi Papua yang terbuat dari kayu dengan atap berbentuk setengah bulat yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah Honai biasanya ditinggali oleh 5 hingga 10 orang.

Bangunan Rumah Honai dibangun sempit dan tidak memiliki jendela, karena fungsi rumah ini untuk menahan hawa dingin pegunungan papua agar tidak masuk ke dalam rumah. 
Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. 

 Rumah Adat Honai

Rumah Honai terbagi dalam 3 tipe  yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei) dan untuk kandang babi (disebut warnai). 

Rumah Honai digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk tempat makan bersama dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. 

Rumah Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu. 

 Rumah Honai mempunyai fungsi antara lain: 
 1. Sebagai tempat tinggal.
 2. Tempat menyimpan alat-alat perang.
 3. Tempat mendidik dan menasehati anak-anak lelaki agar bisa menjadi orang berguna di masa depan.
 4. Tempat untuk merencanakan atau mengatur strategi perang agar dapat berhasil dalam pertempuran.
 5. Tempat menyimpan alat-alat atau simbol dari adat orang Dani yang sudah ditekuni sejak dulu. 

Bangunan rumah adat Honai berbentuk melingkar atau bulat mempunyai filosofi yang berarti: 
 1. Dengan kesatuan dan persatuan yang paling tinggi kita mempertahankan budaya yang telah diperthankan oleh nene moyang kita dari dulu hingga saat ini. 
2. Dengan tinggal dalam satu honai maka kita sehati, sepikir dan satu tujuan dalam menyelesaikan pekerjaan. 
 3. Honai merupakan symbol dari kepribadian dan merupakan martabat orang Dani yang harus dijaga oleh keturunan Dani di masa yang akan datang. 

Arsitektur banguna rumah Honai terdiri dari:
 1. Bentuk 
Bentuk Honai yang bulat tersebut dirancang untuk menghindari cuaca dingin ataupun tiupan angin yang kencang karena suhu rata-rata di daerah sana 19°C.

 2. Atap 
Honai memiliki bentuk atap bulat. Bentuk atap ini berfungsi untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar tidak mengenai dinding ketika hujan turun. Atap honai terbuat dari susunan lingkaran-lingkaran besar yang terbuat dari kayu buah sedang yang dibakar di tanah dan diikat menjadi satu di bagian atas sehingga membentuk dome. Empat pohon muda juga diikat di tingkat paling atas dan vertikal membentuk persegi kecil untuk perapian. Penutup atap terbuat dari jerami yang diikat di luar dome. Lapisan jerami yang tebal membentuk atap dome, bertujuan menghangatan ruangan di malam hari. Jerami cocok digunakan untuk daerah yang beriklim dingin. Karena jerami ringan dan lentur memudahkan suku Dani membuat atap serta jerami mampu menyerap goncangan gempa. 

 3. Perlengkapan dan Bahan Pembuatan Honai 
Kebiasaaan dari suku atau orang dani dalam membangun honai yaitu mereka mencari kayu yang memang kuat dan dapat bertahan dalam waktu yang lama atau bertahun-tahun. 

Bahan yang digunakan sebagai berikut: 
 1. Kayu besi (oopir) digunakan sebagai tiang tengah 
 2. Kayu buah besar 
 3. Kayu batu yang paling besar 
 4. Kayu buah sedang 
 5. Jagat (mbore/pinde) 
 6. Tali
 7. Alang-alang
 8. Papan yang dikupas 
 9. Papan las,dll

 4. Dinding dan Bukaan 
Honai mempunyai pintu kecil dan jendela-jendela yang kecil, jendela-jendela ini berfungsi memancarkan sinar ke dalam ruangan tertutup itu, ada pula Honai yang tidak memiliki jendela, pada umumnya untuk Honai perempuan.
Jika anda masuk ke dalam honai ini maka di dalam cukup hangat dan gelap karena tidak terdapat jendela dan hanya ada satu pintu. Pintunya begitu pendek sehingga harus menunduk jika akan masuk ke rumah Honai. Dimalam hari menggunakan penerangan kayu bakar di dalam Honai dengan menggali tanah didalamnya sebagai tungku selain menerangi bara api juga bermanfaat untuk menghangatkan tubuh. Jika tidur mereka tidak menggunakan dipan atau kasur, mereka beralas rerumputan kering yang dibawa dari kebun atau ladang. Umumnya mereka mengganti jika sudah terlalu lama karena banyak terdapat kutu babi.

 5. Ketinggian Bangunan
 Rumah Honai mempunyai tinggi 2,5-5 meter dengan diameter 4-6 meter. 

 #Rumah Adat #Honai

Foto : dari berbagai sumber

Rumah adat lainnya:
Rumah Adat Nusantara 33 Provinsi di Indonesia
Rumah Adat Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta
Rumah Adat Provinsi Jawa Tengah (JOGLO)
Rumah Adat Provinsi Jawa Timur (Rumah JOGLO Situbondo) 
Rumah Adat Provinsi Banten (Rumah Badui)  
Rumah Adat Provinsi DKI Jakarta (Rumah Kebaya)
Rumah Adat Provinsi Jawa Barat (Rumah Kasepuhan Cirebon)
Rumah Adat Provinsi Bali (Rumah Gapura Candi Bentar)
Rumah Adat Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Rumah Musalaki )
Rumah Adat Provinsi Nusa Tenggara Barat ( Rumah Istana Sultan Sumbawa )
Rumah Adat Provinsi Bengkulu
Rumah Adat Provinsi Kepulauan Riau
Rumah Adat Provinsi Lampung (Nowou Sesat )
Rumah Adat Provinsi Bangka Belitung (Rumah Rakit, Rumah Limas)
Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan (Rumah limas)
Rumah Adat Provinsi Jambi (Rumah Panjang )
Rumah Adat Provinsi Riau (Rumah melayu selaso jatuh kembar)
Rumah Adat Provinsi Sumatera Barat (Rumah Gadang)
Rumah Adat Provinsi Sumatera Utara (Rumah Bolon)
Rumah Adat Daerah Istimewa Aceh
Rumah Adat Provinsi Papua (Rumah Adat Honai)
Rumah Adat Provinsi Papua Barat (Rumah Honai)
Rumah Adat Provinsi Maluku Utara ( Rumah Baileo )   
Rumah Adat Provinsi Maluku ( Rumah Baileo ) 
Rumah Adat Provinsi Gorontalo ( Rumah Dulohupa dan Rumah Pewaris )
Rumah Adat Provinsi Sulawesi Selatan ( Rumah Tongkonan )   
Rumah Adat Provinsi Sulawesi Tengah ( Rumah Tambi )
Rumah Adat Provinsi Sulawesi Utara ( Rumah Pewaris )
Rumah Adat Provinsi Sulawesi Tenggara ( Rumah Istana Buton / Malige )
Rumah Adat Provinsi Sulawesi Barat (Rumah Tongkonan) Rumah Adat Provinsi Kalimantan Utara (Rumah Baloy)   
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Timur ( Rumah Lamin )
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Selatan ( Rumah Banjar Bubungan Tinggi )
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Tengah ( Rumah Betang )
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Barat ( Rumah Istana Kesultanan Pontianak )

Mobile ads:


Komentar