Google Searching

Akar Tunggang Pohon Tapak Dara


Bunga Pohon Tapak Dara
Bunga Pohon Tapak Dara 
(sumber gbr: indonesianplants.blogspot.co.id )


Bunga Tapak dara banyak ditanam di rumah rumah atau di taman taman karena keindahan bunganya yang aneka warna. Disamping sebagai tanaman hias ternyata bunga Tapak dara juga memiliki berbagai khasiat diantaranya:

Bunga dan daunnya berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia dan penyakit Hodgkin. Kandungan bahan kimianya adalah vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine, dan serpentine. Kandungan lainnya adalah catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin. Berbagai alkaloid ini beracun. Tanda-tanda keracunan tapak dara adalah demam, loyo, dan muntah-muntah dalam tempo 24 jam. Tanda-tanda yang lain adalah neuropati, kehilangan refleks tendon, berhalusinasi, koma, dan kematian (sumber: Wikipedia).


Akar Tunggang Pohon Tapak Dara

Struktur Akar Tunggang pada Pohon Tapak Dara

Tapak dara ini merupakan tanaman perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, namun telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Tanaman Tapak dara ini memiliki nama ilmiah Nama ilmiahnya Catharanthus roseus (L.) Don. Tanaman ini berkembang biak dengan biji.

Akar Tunggang Pohon Tapak Dara
Akar Tunggang Pohon Tapak Dara

Akar Tunggang Pohon Tapak Dara

Akar Tunggang Pohon Tapak Dara


Klasifikasi ilmiah bunga Tapak Dara
Kingdom:     Plantae
Divisi:     Magnoliophyta
Kelas:     Magnoliopsida
Ordo:     Gentianales
Famili:     Apocynaceae
Genus:     Catharanthus
Spesies:     C. roseus
Nama binomial:
Catharanthus roseus
(L.) G.Don


Tanaman yang cukup populer di Indonesia ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti di disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak dårå (bahasa Jawa). Orang Malaysia mengenalnya pula sebagai kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai. Di Filipina ia dikenal sebagai tsitsirika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina dikenal sebagai chang chun hua, di Inggris sebagai rose periwinkle, dan di Belanda sebagai soldaten bloem.

Komentar