Google Searching

Tanaman Hiperakumulator

Tanaman Hiperakumulator
Tanaman Hiperakumulator


Tanaman Hiperakumulator apakah itu? 

Tanaman hiperakumulator adalah jenis tanaman yang digunakan dalam penerapan teknik fitoremediasi, jenis tanaman ini memiliki kemampuan mengakumulasi zat kontaminan dibagian akar, batang maupun daun. Pada dasarnya semua tumbuhan memiliki kemampuan menyerap logam tetapi dalam jumlah yang bervariasi. Adas sejumlah tumbuhan dari banyak famili terbukti memiliki sifat hipertoleran, yakni mampu mengakumulasi logam dengan konsentrasi tinggi pada jaringan akar dan tajuknya, sehingga bersifat hiperakumulator. 

Sifat hiperakumulator berarti dapat tumbuhan ini dapat mengakumulasi unsur logam tertentu dengan konsentrasi tinggi pada tajuknya dan dapat digunakan untuk tujuan fitoekstraksi. Proses fitoekstraksi ini logam berat diserap oleh akar tanaman dan ditranslokasikan ke tajuk untuk diolah kembali atau dibuang pada saat tanaman dipanen. Tidak semua jenis tanaman penyerap kontaminan dapat dikatakan sebagai tanaman hiperakumulator.

Apa yang dimaksud dengan tanaman yang bersifat hiperakumulator?

Tumbuhan hiperakumulator merupakan tumbuhan yang dapat digunakan dalam proses fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan salah satu cara pembersihan polutan menggunakan tumbuhan, umumnya terdefinisi seperti pembersihan dari toksin atau kontaminan dari lingkungan dengan menggunakan tumbuhan hyperaccumulator. Fitoremediasi berasal dari dua kata yaitu Phyto dalam bahasa Yunani yang berarti tumbuhan/tanaman dan remediare yang berasal dari bahasa latin yaitu memperbaiki atau membersihkan sesuatu. Jadi fitoremediasi (phytoremediation) merupakan suatu sistim dimana tanaman dapat mengubah zat kontaminan (pencemar/polutan) menjadi berkurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang dapat digunakan kembali. Fitoremediasi merupakan salah satu metode remediasi dengan mengandalkan peran tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi, mentransformasi dan mengimobilisasi bahan pencemar logam berat atau polutan. Tanaman mempunyai toleransi terhadap logam berat yang bersifat esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Mekanisme penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses yang berkelanjutan sebagai berikut :

1. Penyerapan oleh akar. Agar tanaman dapat menyerap logam, maka logam harus dibawa ke dalam larutan di sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara bergantung pada spesies tanaman. Senyawa-senyawa yang larut dalam air biasanya diambil oleh akar bersama air, sedangkan senyawa- senyawa hidrofobik diserap oleh permukaan akar.

2. Translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain. Setelah logam menembus endodermis akar, logam atau senyawa asing lain mengikuti aliran transpirasi ke bagian atas tanaman melalui jaringan pengangkut (xilem dan floem) ke bagian tanaman lainnya.

3. Lokalisasi logam pada sel dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar logam tidak menghambat metabolisme tanaman. Sebagai upaya untuk mencegah peracunan logam terhadap sel, tanaman mempunyai mekanisme detoksifikasi, misalnya dengan menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar.

Karakteristik Hiperakumulator

Karakteristik tumbuhan hiperakumulator adalah: 

(i) Tahan terhadap unsur logam dalam konsentrasi tinggi pada jaringan akar dan tajuk; 

(ii) Tingkat laju penyerapan unsur dari tanah yang tinggi dibanding tanaman lain; 

(iii) Memiliki kemampuan mentranslokasi dan mengakumulasi unsur logam dari akar ke tajuk dengan laju yang tinggi. 

Translokasi ini merupakan komponen yang harus diperhatikan dalam penentuan tumbuhan hiperakumulator (Agunbiade, 2009 dalam Hidayat, 2011).

Menurut Lasat (2003) dalam Hardiani ( 2008), menyatakan bahwa untuk acuan tanaman yang bersifat hiperakumulator adalah tanaman yang dapat menyerap logam berat, sebagai berikut:

1. Dapat mengakumulasi logam merkuri (Hg) sebesar 10 mg/kg berat kering.

2. Dapat mengakumulasi logam kadmium (Cd) sebesar 100 mg/kg berat kering.

3. Dapat mengakumulasi logam kobal (Co), kromium (Cr), tembaga (Cu), dan timbal (Pb) sebesar 1000 mg/kg berat kering.

4. Dapat mengakumulasi logam nikel (Ni) dan seng (Zn) sebesar 10000 mg/kg berat kering.

Beberapa jenis tumbuhan yang diketahui mampu mengakumulasi merkuri dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya. 

Sebagai contoh, Paspalum conjugatum diketahui mampu mengakumulasi 47 Hg/kg bobot kering, Cyperus Monocephala 13,05 Hg/kg, Ipomea batatas 18,57-22,57 mg Hg/kg, Zingiber sp 49,33 mg Hg/kg, Caladium 9,12 mg Hg/kg Digitaria radicosa 50,93 mg Hg/kg, Commelia nudi 30,37 mg Hg/kg dan Lindernia crustacea mampu mengakumulasi hingga 89,13 mg Hg/kg. 

Sementara itu, tanaman hiperakumulator yang banyak ditemukan di Indonesia dan dapat dijadikan sebagai sarana untuk membersihkan lahan antara lain adalah tanaman Kaso, Talas liar dan Tanaman air Eceng gondok,Tanaman akar wangi dan Tanaman hias lidah mertua.

 #Tanaman Hiperakumulator,#Tumbuhan, #Emas

Baca:

Bunga Tanaman Selalu Rontok Butuh Pupuk Apa ?

Akar Pohon Sifat Dan Kegunaanya

Akar Pohon Dibedakan Menjadi Dua Macam

Apa itu unsur hara pada tanah ?

Referensi:

https://media.neliti.com/media/publications/145605-ID-none.pdf

https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2013-1-84205-431408022-bab1-31072013090902.pdf


Komentar