Google Searching

Kesemutan apakah gejala penyakitnya



Kesemutan


Kesemutan bisa tiba-tiba dan terasa menyiksa ketika sering terjadi.  Terjadinya kesemutan pada bagian kaki pun kerap dialami justru saat kita sedang enak-enaknya istirahat di malam hari. Kesemutan berpotensi muncul sewaktu kita duduk atau tidur pada posisi tertentu dalam waktu lama atau dalam posisi yang kurang nyaman. Untuk menghilangkan kesemutan ini , kebanyakan orang akan memilih untuk memberikan pijatan atau menggerakan kaki.

Jika sering mengalami kesemutan, perlu diwaspadai karena merupakan gejala suatu penyakit tertentu atau kondisi melemahnya salah satu organ tubuh kita.

Berikut ini beberapa informasi terkait  dengan kesemutan, 


1. Diabetes

Kaki yang sering kesemutan dapat menjadi gejala dari penyakit diabetes melitus, apalagi kalau lebih sering terjadi di bagian ujung jari kedua kaki. Biasanya hal ini pun akan diikuti dengan gejala-gejala lainnya, seperti misalnya sering buang air kecil di malam hari saat tengah enak-enaknya tidur. Kesemutan dan kram di bagian kaki juga kadang disertai pula dengan kondisi cepat haus atau dehidrasi, gampang lapar meski sudah banyak makan, serta tubuh yang lemas meski perut sudah terisi.

2. Herpes Zoster

Kram dan kaki yang kesemutan bisa juga menjadi tanda bahwa kita tengah mengidap herpes zoster di mana penyebabnya sama seperti cacar air. Hanya saja, setelah herpes ini sembuh, virus akan tetap menetap di dalam jaringan saraf kita. Tak hanya di bagian kaki saja yang akan menderita karena kram, nyeri dan kesemutan, rupanya seluruh tubuh pun dapat berpotensi mengalaminya sehingga akan sangat tidak nyaman.

Biasanya selain dari kesemutan dan kram, penderita herpes zoster ini bakal menggigil dan demam yang juga diikuti dengan kondisi sering sakit kepala. Memang bukan terbilang penyakit mematikan, tapi tetap saja keadaan ini diperlukan perawatan atau solusi penanganan yang tepat.

3. Malnutrisi

Kaki yang kram dan kesemutan dapat menjadi gejala adanya masalah kurang gizi atau malnutrisi. Biasanya kedua kakilah yang paling kerap mengalaminya. Malnutrisi sama dengan keadaan di mana tubuh kita kekurangan vitamin B kompleks dan kondisi akan memburuk ketika kebutuhan B12, B6, dan B1 tidaklah segera dipenuhi.

4. Saraf Kejepit

Kaki atau bagian kaki tertentu, bisa saja terkena kram dan kesemutan secara sering apabila terjadi ada saraf yang diketahui ada pada kondisi terjepit. Yang umumnya terjadi adalah saraf sciatic yang terjepit di mana saraf ini terbentang dari pinggul sampai tungkai kaki sehingga sebagai gejalanya, kram dan kesemutan bakal sering terjadi. Tak hanya itu, ada juga rasa nyeri yang menyertai sehingga tak akan mudah dan nyaman berkegiatan dengan kondisi seperti itu.

5. Ketidakseimbangan Hormon

Kerap merasakan kram dan kesemutan di bagian kaki atau  juga di bagian tubuh tertentu lainnya dapat menandakan adanya gangguan hormon. Gangguan hormon ini meliputi adanya ketidakseimbangan sehingga biasanya orang yang tidak seimbang hormonnya cenderung lebih mudah sakit. Ketika ketidakseimbangan hormon tak segera diatasi dan menjadi terlalu lama, kondisi ini bakal menyebabkan para perempuan mengalami infertilitas atau kurang subur dikarenakan kekurangan hormon.

Selain dari gejala kaki kram dan kesemutan, ada pula gejala lainnya, yaitu seperti misalnya berat badan yang meningkat secara tiba-tiba, rambut rontok, perubahan emosi secara mendadak (contoh: mudah marah dan depresi), rendahnya libido seksual, menstruasi tak lancar, sering berkeringat, hot flashes (gejala menopause yang diawali dengan sekujur tubuh terasa panas), serta kekeringan di bagian vagina. Meski menjadi kekhawatiran utama, selalu ada cara untuk menyeimbangkannya lagi sehingga kram dan kesemutan tak lagi dialami. 

6. Stroke

Kaki yang gampang kram dan kebas atau kesemutan dapat menjadi salah satu gejala dari adanya penyakit stroke. Ini masih gejala awal yang kalau tidak segera mendapatkan penanganan maka akan memicu gejala-gejala yang lebih serius, seperti cara bicara penderita yang mulai kacau dan tak jelas, bahkan ada yang kemudian tak dapat bicara sama sekali meskipun dalam keadaan sadar. Selain itu juga mata serta mulut penderita akan menurun di salah satu sisinya.

Apabila kram dan kesemutan tidak cepat-cepat mendapatkan perawatan yang benar, kelumpuhan adalah risikonya di mana itu artinya penderita tak mampu lagi menggerakkan anggota tubuhnya secara nyaman dan bebas. Untuk mengetahui pengobatan apa yang tepat, penderita wajib untuk datang ke rumah sakit demi menjalani diagnosis. Hal ini supaya dapat terdeteksi jenis stroke yang dialami dan penanganan yang benar bisa diberikan.


7. Sklerosis Ganda

Multiple Sclerosis yang bila diterjemahkan menjadi sklerosis ganda ini merupakan sebuah kondisi penyakit progresif di mana pemicunya adalah sistem daya tahan tubuh menyerang mielin atau selaput pelindung saraf tulang belakang dan otak secara keliru. Pengerasan pun akhirnya terjadi di bagian saraf-saraf yang rusak dan ini juga yang kemudian menjadi faktor terbentuknya sklerosis atau jaringan parut.

Selain rasa lemas dan kebas di bagian kaki yang umumnya terjadi di satu sisi saja, gejala lainnya yang akan menyertai adalah:

    Pandangan kabur.
    Penurunan kualitas penglihatan.
    Buta warna.
    Cepat lelah.
    Nyeri neuropati.
    Sensasi geli plus sakit di bagian tubuh tertentu.
    Sakit kepala.
    Tubuh gemetaran.
    Vertigo (Baca juga: bahaya penyakit vertigo)
    Gangguan keseimbangan.
    Gangguan mental.
    Gangguan kemampuan kognitif.
    Kaku dan kejang pada otot.
    Cara bicara kacau seperti gejala stroke.
    Gangguan pencernaan.
    Gangguan seksual.


8. Dehidrasi

Kaki yang gampang kram maupun kesemutan jangan dianggap enteng karena itu bisa jadi dikarenakan dehidrasi. Dehidrasi sendiri diketahui sebagai keadaan saat tubuh kita kekurangan atau kehilangan banyak cairan. Yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit dari yang keluar sehingga fungsi normal tubuh akan terganggu. Selain adanya rasa kram dan kesemutan, biasanya dehidrasi juga digejalai oleh beberapa kondisi lainnya, seperti:

    Demam
    Kekeringan di bagian mulut.
    Kebingungan dan gampang lelah.
    Tak mudah berkeringat walau cuacanya panas.
    Ketika menangis tak keluar air mata.
    Tak buang air selama 8 jam atau lebih.
    Tekanan darah menurun atau rendah.
    Pernapasan cepat.
    Detak jantung cepat.
    Muntah atau feses bercampur darah.
    Kekeringan pada kulit di mana sisi elastisnya hilang.

9. Penyakit Hati

Kesemutan dan kram yang terjadi di bagian kaki bisa saja ini menandakan adanya penyakit hati yang kita alami. Gangguan hati pun dapat memicu gejala tersebut, sementara itu penyakit hati sendiri masih terbagi menjadi beberapa jenis seperti yang ada di bawah ini :

    Hepatitis ada dari hepatitis A sampai dengan E dan tipe B-lah yang memang dianggap paling serius dan membahayakan tubuh seseorang dan berpotensi kanker hati maupun sirosis yang sudah tergolong kronis.
    Sirosis Hati. Ini adalah sebuah efek lanjutan yang berkembang dari hepatitis B dan C yang kronis. Gangguan fungsi hati disebabkan oleh penyakit ini dikarenakan jaringan ikat di dalam hati terlalu banyak.
    Gangguan hati satu ini rupanya terjadi karena faktor genetik atau keturunan. Kelainan metabolisme dialami oleh penderita penyakit ini. Ini artinya di dalam hati ada besi yang mengendap terlalu berlebihan.
    Jaundice dan Kolestasis. Hati yang gagal dapat menyebabkan penyakit satu ini di mana fungsi hati tak lagi mampu menghasilkan cairan empedu yang dibutuhkan tubuh. Dengan demikian, ada kegagalan untuk menyerap lemak serta vitamin K, A, D dan E di dalam usus. Bahkan penyakit ini mampu memicu adanya bilirubin berlebihan yang menimbun bersama dengan kolesterol serta asam empedu di dalam hati.
    Kanker Hati. Hepatitis B dan C dapat berkembang juga menjadi kanker hati selain dari sirosis hati di mana ini tidak dapat diobati, sama seperti sirosis. Meski kemoterapi adalah yang dianjurkan dan dikatakan paling efektif, namun rupanya cara ini pun tidak begitu banyak membantu penderita untuk menjadi lebih baik.

10. Tumor Otak

Salah satu gejala dari tumor otak adalah kram dan kesemutan di organ kaki kita walaupun memang gejala dari tumor otak sendiri tidaklah sama antara satu dengan lainnya. Lokasi dari tumor, kecepatan perkembangan tumor serta ukuran tumor adalah sejumlah faktor yang menentukan terjadinya gejala. Gejala tidak akan dapat dirasakan maupun dialami ketika pertumbuhan tumor terjadi secara pelan-pelan. Namun ketika otak terkena tekanan, sakit kepala dan kejang-kejang bakal terjadi, bahkan kesehatan sistem saraf otak kinerjanya pun akan terganggu.

11. Gangguan Ginjal

Ada kurang lebih 10 persen populasi dunia yang mengidap penyakit ginjal kronis dan kesemutan serta kram di bagian kaki adalah gejala yang dapat terjadi. Biasanya penyakit ginjal dikaitkan dengan faktor bertambahnya usia menjadi lebih tua sehingga fungsi ginjal otomatis mengalami penurunan. Meski begitu, tak hanya orang dengan usia 60 tahun ke atas saja yang bisa mengidap gangguan ginjal, banyak anak muda dengan gaya hidup buruk pun dapat mengalaminya secara dini.


Dari berbagai sumber. 

Posting Kesehatan Lainnya:


Info Bisnis:
Mobile ads:




Komentar