Google Searching

Kunang kunang.


Kunang kunang.
Kunang kunang.

Kica-kica merupakan nama lain untuk Kunang kunang termasuk serangga dari keluarga Lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang Coleoptera.  Kunang kunang adalah serangga yang dapat mengeluarkan cahaya berkerlip sendiri , cahaya ini yang dapat terlihat dengan jelas pada malam hari atau dalam keadaan gelap. Kica-kica atau Kunang kunang hanya keluar jika hari sudah menjadi gelap.

Kunang kunang diperkirakan oleh para ahli memiliki sekitar 2000 spesies. Kica-kica hidup banyak didaerah tropis diseluruh dunia terutama amerika utara yang tidak terlalu dingin. Tempat hidup Kunang kunang biasanya tinggal diantara semak semak atau belukar, Tetapi banyak sepesies Kunang kunang yang ditemukan hidup di rawa atau hutan yang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.

Cahaya pada Kunang kunang  bisa berwarna hijau, kuning, atau kuning hijau secara bergantian. Cahaya Kunang kunang dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nano meter, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.

 Kunang kunang.

Sumber cahaya kunang kunang berasal dari organ organ khusus di bawah perut. Namun ada juga yang berasal dari dadanya. Baik betina maupun jantan, dapat mengeluarkan cahaya. Cahaya ini timbul ketika zat yang disebut Lusiferin di ubah menjadi Oksi-lusiferin dalam bentuk cahaya.

Cahaya pada Kunang kunang digunakan untuk menunjukan kepada pemangsa bahwa tubuhnya mengandung bahan beracun. Dengan cara ia berharap tidak akan dimangsa oleh predator. Di samping itu cahaya tersebut digunakan untuk menarik perhatian pasangannnya. Kunang-kunang, yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula memancarkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang “memanggil.”

Kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis Photuris pun terjebak dan dimakan oleh Photuris betina.

Cahaya kunang-kunang juga dapat berguna sebagai tanda peringatan, bagi sesama jenisnya jika ada ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya.
Zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Biasanya serangga pemangsa akan  memakan seluruh tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya, karena rasa pahit tadi.

 Info: Dari berbagai sumber.

Posting Lainnya:

Posting lainnya:


Komentar