Google Searching

Pupuk Tanaman Dan Fungsinya

Bagi anda pecinta tanaman masalah pupuk merupakan keharusan untuk mengetahuinya. Ternyata ada banyak jebis pupuk yang perlu diketahui baik itu pupuk Kimia maupun pupuk organik. Berikut macam pupuk kimia dan pupuk organik, diantaranya:

1. Pupuk Urea (CO(NH2)2)
Pupuk urea menjadi yang paling populer bagi para petani, karena sangat bermanfaat untuk lahan pertanian maupun budidaya. Pupuk dengan rumus kimia CO(NH2)2, terbuat dari campuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang. Sekitar 46kg nitrogen terkandung dalam 100kg pupuk urea ini mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebab nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih banyak klorofil. 
Pupuk urea berbentuk menyerupai kristal dengan warna beragam, antara putih dan merah muda. Memiliki sifatnya higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman. Reaksinya sedikit asam dan mudah terbakar oleh sinar matahari. Untuk penyimpanan sebaiknya simpan dalam suhu ruangan yang tidak terlalu panas maupun lembab untuk menjaga kualitas pupuk urea.

2.Pupuk ZA (Zwavelzure Amonium)
Pupuk ini memiliki rumus kimia (NH4)2SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. 
Biasa digunakan oleh petani sebagai pupuk dasar pada tanaman, untuk menambah unsur hara pada tanaman. Pupuk ini mampu meperbaiki kualitas tanaman serta menambah nilai gizi pada hasil panen. ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama. Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Reaksinya yang asam membuat macam pupuk ini kurang cocok diberikan pada tanah muda karena rata-rata tanah muda masih asam.

3. Pupuk SP-36 (super phosphate)
Pupuk SP-36 atau P2O5 dalam rumus kimia, dibuat dengan pencampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam. Pupuk SP36 mengandung sekitar 36 persen Fosfor dalam bentuk P205 (fosfat). Karena reaksi kimia yang cukup lambat, SP36 cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman. 
Peran utamanya sebagai penambah unsur hara phosphor pada berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura. Pupuk SP-36 kerap digunakan petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak. Kelebihan lain SP36, bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel. Reaksi kimia yang ditimbulkan tergolong netral. 
Sifat pupuk ini higroskopis, macam pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi.

4. Pupuk KCl (Kalium Klorida)
Pupuk ini dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. Bentuknya bubuk atau serbuk merah yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang. Reaksi kimianya netral hingga masam. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

5. Pupuk NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)
Pupuk ini banyak digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah.  Kandungan unsur  nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium merupakan unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman untuk digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Pupuk NPK dapat mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih kuat, banyak, dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara di tanah. Pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral. 

6. Pupuk Dolomite (Kapur Karbonat)
Kapur Karbonat atau Dolomite atau biasa dikenal dengan kapur pertanian memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimia yag ditimbulkan basa (alkali) sehingga menaikkan pH tanah. Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Sifatnya mudah menyerap air dan mudah dihancurkan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.

7. Pupuk ZK (Zwavelzure Kali)
Pupuk ZK memiliki rumus kimia K2SO4, terbuat dari kandungan asam belerang dan kalium, sehingga disebut pupuk sulfat.  Pupuk ZK cocok untuk wortel dan kentang, sebab unsur kalium yang terkandung kadarnya tinggi. Pupuk yang sifatnya higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.

Pupuk KNO3 merupakan kombinasi unsur N (nitrogen) dan Kalium dalam bentuk K2O (potasium oxide atau kalium oxide). Kalium dan Nitrogen adalah nutrisi yang sangat penting bagi tanaman. 
Pupuk ini sangat efektif digunakan, karena kebutuhan unsur K dan N bisa diberikan dengan satu kali aplikasi. Kandungan K2O pada KNO3 antara 45 – 46 % dan N 13%. Pupuk KNO3 sangat cocok digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur kalium pada tanaman yang sensitif terhadap clorida (Cl) seperti tembakau.
Unsur kalium dapat mencegah kerontokan bunga dan buah,Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan,mencegah rontok, Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar,Meningkatkan rasa asli.

Pupuk MKP kependekan dari Monopotassium Phosphate, merupakan pupuk tanaman yang mengandung unsur hara tinggi yaitu 52% asam fosfat dan 34% kalium. Fosfat yang terkandung dalam pupuk ini merangsang proses pembungaan pada tanaman. Selain itu, juga mengandung potasium yang memperkuat tumbuhan dan buah-buahan. Ini dapat diterapkan di tanah, daun, atau sistem hidroponik.


Macam Pupuk Organik
Berikut ini ada beberapa macam pupuk organik yang penting diketahui, diantaranya:

1. Pupuk Kandang
Sesuai namanya pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Macam pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman. Pupuk kandang mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga.

2. Pupuk Hijau
Jenis pupuk ini termasuk macam pupuk organik, yang dibuat dari bahan dasar sisa tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya macam pupuk ini dibuat dari tanaman hasil panen. Pupuk yang efektif membantu meningkatkan kualitas tanah.

3. Pupuk Kompos
Pupuk kompos yang terbentuk dari sisa bahan organik, yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau fermentasi.

4. Pupuk Hayati
Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis merupakan macam pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup.

5. Pupuk Humus
Pupuk humus dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami.

6. Pupuk Serasah
Macam pupuk yang satu ini tidak terlalu banyak dikenal, pupuk ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai. Pupuk serasah berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput.

Tag: Pupuk kimia,Pupuk Urea,Pupuk ZA,Pupuk SP-36,Pupuk KCl,Pupuk NPK Phonska,Pupuk Dolomite,Pupuk ZK,Pupuk Kandang,Pupuk Hijau,Pupuk Kompos,Pupuk Hayati,Pupuk Humus,Pupuk Serasah.


Komentar